Segera Pensiun, Wali Kota Depok 'Melamar' Jadi Dosen UI
Saintifika - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail
segera memasuki masa purnatugas pada 26 Januari 2016. Walau tak lagi
menduduki birokrasi, Nur Mahmudi menyatakan akan tetap melayani publik
dengan berancang-ancang menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI).
Menurut Nur Mahmudi, pelayanan masyarakat tersebut cocok dengan latar belakangnya sebagai peneliti, pengajar, dan pegawai negeri sipil (PNS). Hal tersebut disampaikan lelaki kelahiran Kediri, 11 November 1961 di Gedung DPRD Kota Depok, setelah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
"Saya sudah bicara dengan Rektor UI.
Sedang dilihat, kira-kira bidang dan posisi apa yang tepat untuk saya
dapat berkontribusi di UI," ujar alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB)
itu, Senin, 4 Januari 2016.
Wali Kota Depok 2 periode itu mengatakan, banyak hal di Indonesia yang mutunya masih di bawah standar. Karenanya, hal itu harus diperbaiki. Ia menyebutkan beberapa hal perlu diperbaiki, mulai dari pelayanan publik, indeks kompetisi, indeks kebahagiaan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Karena itu, ia meminta agar semua orang tidak takut tidak bekerja.
"Pokoknya, jangan takut kekurangan kerja di Indonesia. Masih banyak yang bisa dikerjakan," ucap Nur Mahmudi.
Sumber : Liputan6
Menurut Nur Mahmudi, pelayanan masyarakat tersebut cocok dengan latar belakangnya sebagai peneliti, pengajar, dan pegawai negeri sipil (PNS). Hal tersebut disampaikan lelaki kelahiran Kediri, 11 November 1961 di Gedung DPRD Kota Depok, setelah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
Wali Kota Depok 2 periode itu mengatakan, banyak hal di Indonesia yang mutunya masih di bawah standar. Karenanya, hal itu harus diperbaiki. Ia menyebutkan beberapa hal perlu diperbaiki, mulai dari pelayanan publik, indeks kompetisi, indeks kebahagiaan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Karena itu, ia meminta agar semua orang tidak takut tidak bekerja.
"Pokoknya, jangan takut kekurangan kerja di Indonesia. Masih banyak yang bisa dikerjakan," ucap Nur Mahmudi.
Sumber : Liputan6